Rabu, 26 September 2012

TUGAS SHARING PENGALAMAN OBSERVASI


TUGAS SKENARIO PEMBELAJARAN MINGGU KE 2
CERITA PENGALAMAN SAAT OBSERVASI
(Di TK TAHUNAN)
Mekanisme penyampaian materi di TK Tahunan adalah pertama kali pengkondisian dimana siswa melakukan baris terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas masing-masing (kelas nol besar dan kelas nol kecil), menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne TK, kemudian siswa masuk ke kelas masing-masing. Kelompok Taufik, Artopo, dan Rifki melakukan pengamatan/ observasi pada kelas nol besar. Materi pembelajaran pada kelas nol besar adalah “Mengenal Anggota Tubuh”. Guru menyampaikan materi tersebut dengan menggunakan media papan tulis, contohnya : guru menggambarkan wajah (mata, hidung, mulut, telinga) di papan tulis.  Kemudian guru menerangkan gambar tersebut, misalnya: di dalam mulut terdapat gigi, dsb.
Yang ke dua materi pelajaran yang diberikan guru adalah “Membuat Origami”. Siswa diminta membuat origami berbentuk rumah dan tugas siswa tersebut ditempel ke dalam buku tugas masing-masing siswanya. Tugas guru mengarahkan langkah-langkah dalam membuat origami berbentuk rumah tersebut, begitu juga guru memberikan pendampingan kepada siswa-siswanya tersebut.
Penggunaan media pembelajaran di TK Tahunan adalah guru menggunakan media papan tulis dan menggunakan kertas lipat sebagai alat bantu dalam menyampikan materi pembelajaran.
Aktifitas siswa di Tk Tahunan khususnya di kelas nol besar pada saat materi “Mengenal Anggota Tubuh” adalah siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan adanya interaksi dengan guru. Guru mengenalkan “ini mata, ini hidung, ini telinga, ini mulut, ini tangan, ini kaki, ini perut” dengan gambar maupun secara langsung dengan menunjuk anggota tubuh.
Pada saat materi kedua yaitu membuat origami rumah siswa juga aktif untuk membuat origami tersebut, yaitu dengan menirukan langkah-langkah yang diberikan guru maupun dengan pendampingan guru yang selanjutnya origami rumah tersebut ditempel dibuku tugas masing-masing anak.
Dengan menggunakan media papan tulis dengan gambar seadanya (gambar tanpa warna) anak cenderung kurang tertarik, namum siswa tetap antusias dengan pembelajaran yang diberikan guru. Dengan menggunakan media papan tulis cenderung menjadi tidak efektif karena guru harus menggambar dan menghapus sehingga waktu pembelajaran akan menjadi tidak efektif.
                             Kedudukan media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran adalah sebagai alat perantara guru kepada siswa dalam menyampaiakan materi pembelajaran.
                        Di TK Tahunan penggunaan media dalam pembelajaran masih menggunakan media papan tulis dimana guru masih menggunakan papan tulis sebagai alat perantara untuk menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan guru. Sehingga guru-guru masih menggunakan cara lama dalam menyampaikan materi kepada siswanya, guru belum mengandalakan media yang berbasis ICT sebagai alat perantara dalam penyampaian materi.
                        Menurut sharing kelompok kami dan referensi dari internet media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Ciri-ciri media dalam pembelajaran
·         Dapat menggambarkan kemampuan mengkonstruksikan suatu peristiwa atau objek
·         Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik  dalam waktu dua atau tiga menit
·         Media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
   Fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran
·         Menggunakan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
·         Dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi dari guru ke siswa
·         Dapat memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu
·         Dapat mengubah pembelajaran abstrak ke pembelajaran kogkrit
                 Kelebihan dari media pembelajaran di TK Tahunan adalah dapat memperjelas penyampaian materi pembelajaran guru karena guru tidak hanya menggambarkan materi pelajaran “Mengenal anggota tubuh” di papan tulis saja tetapi guru memberikan contoh secara kogkrit tentang anggota tubuh. Misalnya : guru menunjuk bagian mata, hidung, mulut, atau telinga.
                 Kekurangan dari media pembelajaran di TK Tahunan adalah guru dalam menggambarkan anggota tubuh “wajah” mengguanakan media papan tulis kurang menarik karena tidak menembahkan aksen warna lain selain kapur tulis warna putih sehingga anak kurang antusias untuk memperhatikan. Biasanya anak-anak TK lebih suka dengan gambar-gambar berwarna yang menarik dan lebih paham dengan penjelasan dan pemberian contoh secara kongkrit.

DI SD N 2 BARONGAN (KELAS V)

Mekanisme pembelajaran di SD N 2 Barongan untuk pembelajaran Matematika adalah pertama guru menyampaikan materi pelajaran. Materi pembelajarannya adalah tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar). Media pembelajaran yang digunakan guru adalah media papan tulis dan menggunakan metode caeramah. Guru menuliskan materi FPB di papan tulis sekaligus  guru menerangkan/ menjelaskan materi FPB tersebut. Guru juga berinteraksi dengan siswanya untuk mengingatkan atau merefresh kembali materi FPB, karena materi FPB telah diajarkan pada waktu kelas 4. Setelah guru menjelaskan materi FPB tersebut guru memberikan contoh soal dan latihan soal tentang FPB. Setelah siswa mengerjakan latihan soal tersebut siswa diharapakan aktif maju kedepan untuk mengerjakan latihan soal tersebut. Kemudian guru mencocokkan hasil jawaban siswa yang maju kedepan, apabila jawaban siswa salah maka guru akan menjelaskan kembali dan membenarkan jawaban siswa yang salah tersebut. Guru di SD N 2 Barongan juga menggunakan pendekatan individual bagi siswa yang belum paham terhadap materi yang diajarkan guru, yaitu tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar).
Untuk pembelajaran IPS guru menggunakan media papan tulis dan menggunakan metode diskusi berkelompok. Materi pelajaran IPS ini tentang Kerajaan Islam di Indonesia. Pertama guru menuliskan kolom soal tentang Kerajaan Islam di Indonesia yang terdiri dari nama kerajaan, letak kerajaan, raja-raja kerajaan, dan raja terkenal di papan tulis. Kemudian guru membentuk menjadi 4 kelompok. Didalam kelompok ini siswa mendiskusikan jawaban dari soal yang dituliskan guru di papan tulis. Sehingga dengan metode tersebut siswa tidak merasa jenuh karena metode pembelajarannya tidak monoton ceramah saja namun dapat bervariasi dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
            Di SD N 2 Barongan dalam penggunaan media pembelajaran pada saat mata pelajaran Matematika tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dan mata pelajaran IPS tentang kerajaan islam di Indonesia menggunakan media papan tulis.
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) adalah siswa mengerjakan mengerjakan latihan soal tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) yang dituliskan guru di papan tulis. Kemudian siswa maju untuk mengerjakan soal FPB tersebut di papan tulis.
Pada mata pelajaran IPS aktivitas siswa adalah berdiskusi secara kelompok untuk mencari jawaban di buku paket IPS dari soal yang di tuliskan guru di papan tulis.
Pada saat pelajaran matematika dan IPS media yang digunakan adalah menggunakan media papan tulis. Metode yang digunakan pada pelajaran matematika adalah menggunakan metode ceramah dan pada mata pelajaran IPS menggunakan metode diskusi kelompok. Dengan menggunakan metode tersebut pembelajaran dikelas kurang efektif dikarenakan pada saat pelajaran matematika masih terdapat anak yang masih asyik sendiri tidak mendengarkan penjelasan dari guru sehingga anak menjadi ketinggalan pemahaman materi dari guru. Sedangakan pada pembelajaran IPS metode dan medianya juga kurang efektif, karena dengan menggunakan metode diskusi secara kelompok terdapat anak yang menjagakan jawaban teman dari kelompoknya atau tinggal terima terima jadi.
                             Kedudukan media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran adalah sebagai alat perantara guru kepada siswa dalam menyampaiakan materi pembelajaran.
                        Di SD N 2 Barongan penggunaan media dalam pembelajaran masih menggunakan media papan tulis dimana guru masih menggunakan papan tulis sebagai alat perantara untuk menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan guru. Sehingga guru-guru masih menggunakan cara lama dalam menyampaikan materi kepada siswanya, guru belum mengandalakan atau mengguanakan media yang berbasis ICT sebagai alat perantara dalam penyampaian materi.
                        Menurut sharing kelompok kami dan referensi dari internet media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Ciri-ciri media dalam pembelajaran
·         Dapat menggambarkan kemampuan mengkonstruksikan suatu peristiwa atau objek
·         Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik  dalam waktu dua atau tiga menit
·         Media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
     Fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran
·         Menggunakan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
·         Dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi dari guru ke siswa
·         Dapat memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu
·         Dapat mengubah pembelajaran abstrak ke pembelajaran kogkrit
                 Kelebihan dari media pembelajaran di SD N 2 Barongan adalah dapat memperjelas penyampaian materi pembelajaran guru karena guru menuliskan materi pembelajaran FPB tidak hanya menuliskan saja namun setelah menuliskan materi guru menjelaskan materi dan memberikan contoh soal. Sehingga akan membantu siswa dalam memahami materi FPB (Faktor Persekutuan Terbesar).
                 Kekurangan dari media pembelajaran di SD N 2 Barongan adalah siswa tidak  fokus ketika guru menerangkan materi pembelajaran. Siswa asyik sendiri ketika guru menerangkan dan dengan media yang digunakan guru waktu pembelajaran menjadi tidak efisien dan efektif karena guru harus menulis dan menghapus secara berulang. Sehingga yang seharusnya waktu bisa digunakan secara efisien untuk memberikan materi menjadi banyak terbuang karena guru harus menulis dan menghapus tulisan dipapan tulis.




REFLEKSI PERTEMUAN KE 2


MEDIA DAN SUMBER BELAJAR BERBASIS ICT
REFLEKSI 2
Pada pertemuan kedua ini yang saya peroleh adalah pengalaman observasi dari kelompok lain di SD atau di TK yang mereka pilih. Sebelum kami saling bertukar cerita dengan kelompok lain terlebih dahulu dosen memberikan sekenario pembelajaran. Dengan sekenario pembelajaran ini mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah apa saja untuk dapat menjalankan model pembelajaran yang diterapkan dosen. Langkah pertama adalah setiap kelompok survai (3 orang) mencari kelompok survai lain (3 orang) sehingga nantinya akan ada kelompok diskusi 6 orang yang berbeda-beda tempat survai. Langkah kedua adalah menunjuk ketua dan sekretaris, tugas ketua adalah menanyakan keaktifan portofolio apakah sudah posting tugas refleksi minggu 1 dan memposting laporan survai di SD atau di TK, apabila ada salah satu anggota kelompok yang belum memposting tugas ketua mengingatkan untuk melengkapi tugas tersebut. Langkah ketiga adalah setiap kelompok survai saling menceritakan pengalamannya saat survai di SD atau TK. Kebetulan kelompok kami ini berbeda tempat survai yang satu di SD dan yang satu di TK, sehingga dengan begitu kelompok kami saling bertukar informasi dari bagaimana mekanisme penyampaian guru di SD dan TK, bagaimana dalam penggunaan media pembelajaran di TK dan SD, bagaimana aktifitas siswa dalam pembelajaran di SD dan TK, dan Efektifitas pembelajaran terkait metode dan media pembelajaran yang digunakan guru di SD dan TK. Dari berbagai tukar cerita pengalaman observasi diatas nantinya kita dapat mengetahui apa kedudukan media dalam pembelajaran dan bagimana penggunaan media dalam pembelajaran. Hasil dari diskusi kami adalah media yang digunakan di SD dan TK sama-sama menggunakan media papan tulis, metode yang digunakan di SD dan TK menggunakan metode ceramah yang membedakannya di TK dalam menerangkan menggunakan contoh-contoh yang kogkrit, misalnya dalam memperkenalkan anggota tubuh manusia guru menujuk bagian anggota tubuh (mata, hidung, telinga, mulut,dsb).
Sejauh ini dalam pembelajaran pertemuan kedua dengan metode diskusi dan saling bertukar pengalaman observasi di SD atau TK saya masih dapat memahaminya dan mengikutinya dengan baik. Dengan diskusi ini kita saling mengetahui media maupun sumber belajar yang digunakan. Namun disini saya masih mempunyai kendala pada tugas personal yaitu dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT. Saya masih bingung langkah langkah dalam membuat makromedia flash begitu juga dalam merealisasikan membuat makromedia flash.
Dengan kendala yang saya hadapi ini saya berusaha untuk berlatih dan mencoba-coba membuat makromedia flash. Begitu juga mencari buku tentang makromedia flash. Dengan kendala ini saya berusaha semaksimal mungkin tidak menyerah sampai saya BISA MEMBAUT media pembelajaran makro media flash.

Senin, 17 September 2012

Update SD 2 Barongan *)) (Foto)

PENGAMATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR BERBASIS ICT di SD 2 BARONGAN

Pada hari sabtu pagi 15 September 2012, kami sekelompok melakukan pengamatan media dan sumber belajar ICT di SD 2 Barongan yang terletak di Bungas, Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta, Kode Pos 55781. Tepatnya sekitar pukul 07.30 kami sudah sampai di SD 2 Barongan, tak lupa kami meminta ijin dan mengutarakan tujuan kami datang ke sekolah tersebut kepada Ibu Kepala Sekolah SD 2 Barongan. Akhirnya kami diterima dengan baik oleh Ibu Kepala Sekolah SD 2 Barongan yaitu Ibu Sarjiyati, kemudian kami sekelompok diantar ke sebuah kelas yaitu kelas V. Ibu Fatma adalah wali kelas V, kemudian kami mengutarakan maksud kedatangan kami ke kelas V. Ibu Fatma menerima dengan baik dan mengijinkan kami untuk melakukan pengamatan. Kami melakukan pengamatan pada 2 (dua) mata pelajaran yaitu Matematika dengan materi pelajaran adalah FPB dan pada mata pelajaran IPS dengan materi pelajaran kerajaan islam di Indonesia. Berikut foto dan keterangan pada saat kami melakukan pengamatan pada 2 (dua) mata pelajaran yaitu Matematika dan IPS.

MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Gb. 1
Keterangan Gambar 1:
Media pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan media papan. Dimana guru menuliskan materi FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) maupun latihan soal di papan tulis dan metode yang digunakan Guru adalah menggunakan metode ceramah namun Guru tetap berinteraksi (melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya siswa dapat aktif menjawabnya).
Gb. 2
Keterangan Gambar 2:
Terdapat siswa antusias memperhatikan penjelasan Guru tentang materi FPB (Faktor Persekutuan Terbesar), namun terdapat juga siswa yang masih asik sendiri tidak memperhatikan penjelasan dari Guru.
Gb. 3
Keterangan Gambar 3:
Siswa antusias untuk mengerjakan latihan soal FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) yang dituliskan oleh Guru di papan tulis.
Gb. 4
Keterangan Gambar 4 :
Masih terdapat siswa yang masih mengalami kesulitan dalam perhitungan atau belum lancar perhitungan pembangian atau perkalian, di gambar diperlihatkan siswa tersebut menggunakan ke 2 tangannya untuk membantu menghitung pembangian dari latihan soal yang diberikan oleh Guru.
Gb. 5
Keterangan Gambar 5 :
Siswa saling bekerja sama dalam menyelesaikan latihan soal FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) yang diberikan oleh Guru.
Gb. 6
Keterangan Gambar 6 :
Siswa sedang menyelesaikan latihan soal  FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dengan menggunakan cara pohon faktor.

Gb. 7
Keterangan Gambar 7:
Gambar tersebut merupakan latihan soal FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) yang dberikan Guru untuk dikerjakan oleh siswa.
MATA PELAJARAN IPS
Gb.1
Keterangan Gambar 1 :
Media pembelajaran yang digunakan oleh Guru adalah menggunakan media papan tulis dimana Guru menuliskan latihan soal IPS tentang Kerajaan Islam di Indonesia di papan tulis.
Gb.2
Keterangan Gambar 2 :
Metode yang digunakan Guru adalah menggunakan metode diskusi. Dimana siswa saling bekerja sama secara berkelompok mendiskusikan jawaban dari latihan soal IPS tentang Kerajaan Islam di Indonesia yang diberikan oleh Guru. Sumber belajar siswa adalah  buku paket IPS yang telah disediakan.
Gb.3
Keterangan Gambar 3:
Pada gambar diperlihatkan hasil dari latihan soal IPS tentang Kerajaan Islam di Indonesia dengan menggunakan metode diskusi secara berkelompok.







REFLEKSI PERTEMUAN KE 1


TUGAS 1
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR BERBASIS ICT
REFLEKSI
Pertemuan pertama yang saya peroleh adalah tentang media dan sumber belajar berbasis ICT dan diperlihatkan juga contoh media-media pembelajaran yang berbasis ICT. Ternyata dalam penyampaian materi pelajaran tidak hanya dengan menggunakan media papan tulis saja atau pun dengan menggunakan metode penyampaian secara ceramah. Namun terdapat juga media pembelajaran yang sudah berbasis ICT. Dengan begitu guru akan lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih efisien dan efektif, dan juga dapat menarik perhatian maupun memotivasi siswa untuk tetap fokus pada mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. Misalnya terdapat anak yang kurang menyukai suatu mata pelajaran tertentu, maka dengan adanya media dan sumber belajar yang berbasis ICT dapat menumbuhkan semangat untuk dapat mempelajari suatu mata pelajaran yang tidak disukainya tersebut, dikarenakan anak SD lebih suka dengan media pembelajaran yang visual, banyak animasi warna yang digunakan dibandingkan dengan media-media papan tulis dan menggunakan metode ceramah.
Yang belum saya pahami adalah cara membuat media dan sumber belajar berbasis ICT nya itu sendiri. Dikarenakan saya sendiri baru mengetahui ternyata terdapat media dan sumber belajar berbasis ICT tersebut sebagai suatu alternatif lain dalam penyampaian materi pelajaran dikelas dan saya baru mendapatkan materi media dan sumber belajar berbasis ICT pada saat saya berada di Perguruan Tinggi, di SMP mau pun di SMA belum pernah mendapatkan materi tersebut.
Untuk dapat memahami media dan sumber belajar berbasis ICT saya mengikuti pelatihan dalam pembuatan media dan sumber belajar berbasis ICT yang dilaksanakan di Kampus 3 UAD, mencari tahu di internet tutorial pembuatan media dan sumber belajar berbasis ICT, dan bertanya kepada teman yang lebih tahu.
Kekhawatiran saya dalam mata kuliah media dan sumber belajar berbasis ICT adalah apabila saya tidak dapat mengikuti mata kuliah media dan sumber belajar berbasis ICT ini dengan baik sehingga nantinya dapat mempengaruhi nilai pada saat UTS maupun pada saat UAS dan ketika saya tidak mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT guna memenuhi tugas proyek (tim) maupun tugas personal .
Harapan saya semoga dapat mengikuti mata kuliah media dan sumber belajar berbasis ICT ini dengan baik dan mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT guna memenuhi tugas proyek (tim) maupun tugas personal, begitu juga nantinya dapat menjadi modal pada saat saya sudah menjadi guru, yaitu dapat menerapkan/ mengaplikasikan media pembelajaran berbasis ICT ke dalam proses kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan.